Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Mengapa? Karena dalam berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan. Kemampuan berbahasa merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan manusia bila tidak ada bahasa yang berperan sebagai alat komunikasi. Kebudayaan dan peradaban tentunya tidak akan dapat berkembang dengan baik bila tidak ada bahasa.
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan agar kita dapat dipahami oleh orang lain. Bahasa itu sendiri adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk simbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama untuk penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain.

Tetapi sekarang ini peran bahasa sebagai alat komunikasi birokrasi dalam masyarakat yang multi-etnik seperti Indonesia ini menjadi masalah yang serius yang dapat menghambat proses perkembangan dan pembangunan, yaitu :
Bahasa dalam birokrasi mempunyai arti yang sangat penting untuk saling mengkomunikasikan tugas dan fungsinya dalam mengatur mekanisme pemerintahan dengan efisien. Karena kita ketahui bahwa birokrasi sangat identik diberbagai negara, khususnya dalam sistem politik dan pemerintahan. Dapat kita bayangkan bagaimana keadaan birokrasi, jika manusia tidak memiliki kemampuan berbahasa. Sebagaimana disampaikan Ernst Cassirer, bahwa keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuan berbahasa. Ia menyebutkan manusia sebagai Animal Symbolicum, mahluk yang mempergunakan simbol, yang secara generik mempunyai cakupan yang luas daripada Homo sapiens yakni mahluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia menggunakan simbol. Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak di mana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai sesuatu obyek tertentu meskipun obyek tersebut secara faktual tidak berada ditempat dimana kegiatan berpikir itu dilakukan.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Mengapa? Karena dalam berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan. Kemampuan berbahasa merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan manusia bila tidak ada bahasa yang berperan sebagai alat komunikasi. Kebudayaan dan peradaban tentunya tidak akan dapat berkembang dengan baik bila tidak ada bahasa.
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan agar kita dapat dipahami oleh orang lain. Bahasa itu sendiri adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk simbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama untuk penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain.

Tetapi sekarang ini peran bahasa sebagai alat komunikasi birokrasi dalam masyarakat yang multi-etnik seperti Indonesia ini menjadi masalah yang serius yang dapat menghambat proses perkembangan dan pembangunan, yaitu :
Bahasa dalam birokrasi mempunyai arti yang sangat penting untuk saling mengkomunikasikan tugas dan fungsinya dalam mengatur mekanisme pemerintahan dengan efisien. Karena kita ketahui bahwa birokrasi sangat identik diberbagai negara, khususnya dalam sistem politik dan pemerintahan. Dapat kita bayangkan bagaimana keadaan birokrasi, jika manusia tidak memiliki kemampuan berbahasa. Sebagaimana disampaikan Ernst Cassirer, bahwa keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuan berbahasa. Ia menyebutkan manusia sebagai Animal Symbolicum, mahluk yang mempergunakan simbol, yang secara generik mempunyai cakupan yang luas daripada Homo sapiens yakni mahluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia menggunakan simbol. Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak di mana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai sesuatu obyek tertentu meskipun obyek tersebut secara faktual tidak berada ditempat dimana kegiatan berpikir itu dilakukan.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Mengapa? Karena dalam berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan. Kemampuan berbahasa merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan manusia bila tidak ada bahasa yang berperan sebagai alat komunikasi. Kebudayaan dan peradaban tentunya tidak akan dapat berkembang dengan baik bila tidak ada bahasa.
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan agar kita dapat dipahami oleh orang lain. Bahasa itu sendiri adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk simbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama untuk penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain.

Tetapi sekarang ini peran bahasa sebagai alat komunikasi birokrasi dalam masyarakat yang multi-etnik seperti Indonesia ini menjadi masalah yang serius yang dapat menghambat proses perkembangan dan pembangunan, yaitu :
Bahasa dalam birokrasi mempunyai arti yang sangat penting untuk saling mengkomunikasikan tugas dan fungsinya dalam mengatur mekanisme pemerintahan dengan efisien. Karena kita ketahui bahwa birokrasi sangat identik diberbagai negara, khususnya dalam sistem politik dan pemerintahan. Dapat kita bayangkan bagaimana keadaan birokrasi, jika manusia tidak memiliki kemampuan berbahasa. Sebagaimana disampaikan Ernst Cassirer, bahwa keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuan berbahasa. Ia menyebutkan manusia sebagai Animal Symbolicum, mahluk yang mempergunakan simbol, yang secara generik mempunyai cakupan yang luas daripada Homo sapiens yakni mahluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia menggunakan simbol. Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak di mana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai sesuatu obyek tertentu meskipun obyek tersebut secara faktual tidak berada ditempat dimana kegiatan berpikir itu dilakukan.

Era globalisasi...

Dua kata inilah yang membuat orang lupa akan bahasanya sendiri akibatnya bahasa Indonesia menjadi tidak bernyawa. Masyarakat bahkan para Petinggi Negara bila mendengar dua kata ini menjadi berubah bahasanya menjadi sekian derajat. Dulunya bahasa yang mereka gunakan tidak separah sekarang ini, sehubungan dengan adanya era globalisasi bahasanya menjadi luntur karena bahasa asing yang datang ke Indonesia. Kita lihat contoh seperti yang dilakukan oleh Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika Anda baca di koran, sekilas melihat tulisan open house. Banyak sekali kata itu di media cetak ketika hari Raya Idul Fitri tiba. Open house yang dilaksanakan di Istana negara untuk bertatap muka secara langsung dengan masyarakat Indonesia. Beliau sendiri pernah mendapatkan penghargaan sebagai pengguna bahasa yang baik dan benar (Kompas, Jumat, 28/10). Ternyata era globalisasi yang sederhana itu mempunyai makna yang sangat berarti dan sangat luas sehingga bisa menjadi penyalahgunaan bahasa.

Adanya era globalisasi bukan menjadi hambatan untuk mencintai bahasanya sendiri sebab bahasa Indonesia sudah menjadi bagian dari hidup kita seperti bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa atau bahasa Nasional, bahasa Indonesia merupakan jati diri kita atau ciri khas sebagai bangsa Indonesia. Itulah sebabnya ada pepatah yang mengatakan Bahasa Menunjukkan Bangsa.

Filipina, Jepang, dan Perancis merupakan negara yang mencintai bahasanya sendiri. Sangat berbeda jauh sekali dengan negara Indonesia, walaupun adanya era globalisasi mereka tidak terpengaruh karena mereka mempunyai kredibilitas yang sangat tinggi.

Contohnya seperti di negara Perancis.
Awal April 2003, di Hotel Flat de Douai, Paris. Hotel yang harga menginapnya setingkat dengan Santika di Yogyakarta. Alif Dansya Munsyi bertanya dalam bahasa Inggris yang belepotan kepada resepsionisnya. Resepsionis tersebut merupakan orang Perancis asli. Ia benar-benar “tidak mau” menjawab pertanyaan beliau dengan bahasa Inggris. Ia berkata dengan amat percaya diri memakai bahasa Perancis (Bahasa Menunjukkan Bangsa).
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Perancis merupakan negara yang sangat istimewa. Lihatlah nama hotel yang ditempati beliau. Itulah buktinya bahwa mereka mencintai bahasanya.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa era globalisasi bukan menjadi hambatan untuk mencintai bahasanya sendiri. Ternyata peristiwa ini telah di bahas oleh ahli-ahli bahasa yang terkenal dalam seminar di Jakarta yang mengulas hal untuk mencari jalan keluar. Departemen Pendidikan Nasional sendiri pun tengah menyusun Rancangan Undang-Undang Kebahasaan. Rancangan itu berfungsi untuk melindungi Undang-Undang penggunaan bahasa Indonesia, terutama dalam situasi formal.

Sedangkan, untuk penggunaan bahasa sehari-hari di dalam masyarakat tidak diatur. Bahasa gaul, prokem, slang, dan sebagainya tidak terlalu dipermasalahkan sepanjang tidak dipakai dalam situasi formal. Penggunaan variasi bahasa-bahasa tersebut selalu ada di dalam masyarakat yang berkembang. Penggunaan bahasa itu baru dirisaukan jika digunakan oleh media atau dalam situasi formal.

Rancangan perundangan itu juga akan mengatur penguasaan bahasa Indonesia bagi orang asing dan pengantar seleksi tenaga kerja (Kompas, 22/8).

Bahasa Indonesia itu penting diatur oleh Undang-Undang dikarenakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Bila bahasa Indonesia tidak diatur oleh Undang-Undang, masyarakat akan seenaknya menggunakan bahasa yang mereka anggap itu gaul
2. Penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus digunakan pada situasi formal

Mengatur penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat sulit dikarenakan beberapa faktor yaitu, yang pertama dialek daerah masing-masing yang sangat melekat tiap individu dan yang sekarang juga tengah berkembang di Indonesia adalah penggunaan bahasa gaul. Sulitnya melepaskan cara berbahasa ini diikuti dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar maka akan sangat sulit bagi pemerintah untuk mengimplementasikan Undang-Undang Kebahasaan ini dalam masyarakat.

Perlu ditekankan pada pemerintah bila ingin membuat Undang-Undang Kebahasaan yaitu Pemerintah sendiri pun harus mengubah bahasanya bila ingin membentuk Rancangan Undang-Undang Kebahasaan. Jangan sampai pemerintah malah menghancurkan bahasa Indonesia. Pemerintah pun harus konsekuen terhadap Undang-Undang ini. Bagaimana tidak, apa yang dilakukan oleh pemerintah selama ini tidak berjalan lancar. Undang-Undang Kebahasaan yang di rancang dari bulan Agustus ternyata belum selesai-selesai.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Jadi kita harus melestarikan bahasa Indonesia jangan sampai bahasa Nasional menjadi ikut tertelan dengan adanya pencampuran dari budaya-budaya asing, adanya perkembangan teknologi komunikasi.

NON ILMIAH

Ini di ambil dari kisah inspirasi di buku "30 Hari Mencari Jati Diri"
karya: Aris Ahmad Jaya

Ini sebuah cerita kecil di balik kesuksesan Columbus yang menemukan Benua Amerika. Setelah penemuan yang fenomenal itu, Columbus menjadi sangat terkenal dan diagung-agungkan oleh Raja dan seluruh rakyat. Columbus pun diangkat menjadi bangsawan kehormatan kerajaan. Kepopuleran Columbus itu membuat beberapa orang menjadi iri kepadanya.

Pada suatu hari, Columbus mengadakan perjamuan makan. Dalam perjamuan makan itu. Dia menceritakan semua kisah yang dihadapi dalam pencarian Benua baru tersebut. Semua tamu undangan terpukau dan mengakui kehebatan Sang Penemu Benua Baru tersebut, namun beberapa orang yang iri dengan sinis berkata, "Apa hebatnya dia ?? Dia cuma berlayar dan kebetulan saja menemukan benua baru. Siapa saja juga bisa melakukan hal itu". Mendengar hal tersebut, Columbus kemudian menantang para orang yang iri tersebut. "Marilah kita bertanding untuk membuktikan siapa yang lebih baik. Barangsiapa yang bisa membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan ini, maka ialah orang yang terbaik dan semua gelar-kekayaanku akan kuserahkan padanya"

Orang-orang yang iri tersebut pun menerima tantangan Columbus.

Kemudian mereka mulai berusaha untuk membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan. Namun karena telur adalah benda yang ellips/hampir bundar, maka cukup mustahil untuk bisa berdiri di atas meja. Setiap dicoba didirikan, telur-telur itu langsung saja menggelinding jatuh dan akhirnya mereka pun menyerah.

Kini tiba giliran Columbus. Columbus memegang telur rebus itu di atas meja dengan posisi berdiri sambil dipegangi, kemudian dengan tangan yang satunya Columbus menekan ujung atas telur rebus itu ke meja sehingga ujung bawah telur menjadi remuk dan memipih (tidak lonjong lagi) sehingga telur tersebut bisa berdiri tegak di atas meja. Melihat hal tersebut, orang-orang yang iri dengan sinis berkata "Ah... kalo caranya seperti itu, kami juga bisa membuat telur rebus itu berdiri". Dengan bijak dan sambil tersenyum, Columbus berkata "KALO BEGITU, MENGAPA KAMU TIDAK MELAKUKANNYA ?”

NB:
Keberhasilan bukan terletak pada kita bisa atau tidak, tapi terletak pada kita sudah melakukan seesuatu atau tidak. Jangan hanya mengeluh, mengejek tindakan orang ataupun mencemooh, sedangkan kita sendiri tidak melakukan apapun. Karena itu lakukanlah sesuatu yang berguna, so TALK LESS DO MORE!!

Interconnected Network atau Internet adalah sebuah sistem komunikasi menyeluruh yang menghubungkan seluruh komputer dan jaringan di seluruh dunia. Jadi dengan komputer Anda tidak merasa sendirian dan seperti mempunyai teman.

Ada jalur utama yang disebut Internet backbone yang menghubungkan semua komputer dan jaringan tersebut. Setiap komputer yang terhubung ke internet mempunyai identitas yang disebut alamat IP, contoh 192.168.100.1. Semua komputer dari berbagai platform seperti Unix, Linux, Mac, Windows dapat saling bertukar informasi dengan sebuah aturan atau protokol standar yang dikenal dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Jadi TCP/IP ini sebagai penerjemah dari sistem atau bahasa yang berbeda-beda tersebut sehingga kita dengan mudah mendapatkan informasi dari seluruh jaringan komputer di seluruh dunia.

Pada awalnya adalah perang dingin antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet. RAND Corporation, organisasi pengendali perang dingin milik AS tengah memikirkan bentuk jaringan komunikasi yang efektif, terutama untuk pemerintah dan militer, sebagai langkah pencegahan seandainya perang nuklir benar-benar terjadi. Dasar pemikirannya ada dua, yang pertama adalah tidak ada jaringan apapun yang tidak akan hancur oleh perang nuklir dan tidak mungkin membuat jaringan berpusat pada satu tempat karena akan menjadi incaran musuh.
Paul Brand, seorang staf RAND akhirnya mengumumkan konsepnya dalam bentuk proposal RAND pada tahun 1964. Dalam konsep itu jaringan komunikasi tersebut digambarkan tidak memiliki pusat. Ia menggunakan prinsip packet switching untuk memecah data menjadi bagian-bagian kecil (disebut datagram), yang masing-masing “dibungkus” dengan informasi tambahan (seperti alamat tujuan, alamat pengirim, dan sebagainya) menjadi satu paket. Paket-paket ini kemudian dikirimkan melalui rute yang berbeda-beda ke suatu tujuan. Kelebihan dari konsep packet switching ini adalah paket yang rusak atau hilang dapat dikirim ulang dengan cepat, tanpa perlu mengirim kembali keseluruhan data.

Penelitian ini juga dilakukan oleh berbagai pihak. National Physical Laboratories Inggirs membuat jaringan modelnya tahun 1968. Tapi, kemudian Advance Research Project Agency (ARPA), miliki Pentagon (AS), memutuskan untuk membangun jaringan yang tersendiri dari node-node/”simpul” yang berupa superkomputer pada 1969. Pada tanggal 1 September 1969, perusahaan Bolt Beranek dan Newman, yang dikontrak ARPA IPTO, merupakan sebuah Information Message Processor (IMP) pertama di Universitas of California, LA. IMP adalah mini komputer dengan memori sebesar 12 Kb, yang berfungsi sebagai node/simpul ARPANET.

Dari situ banyak muncul node-node baru dan pada tahun 1972, ARPANET sudah berhasil memiliki 72 node. Saat itu, layanan yang ditawarkan adalah transfer file, e-mail dan telnet. Ternyata yang semula ditujukan untuk kepentingan riset dan militer berkembang menjadi fungsi-fungsi yang bersifat rekreatif dan sosial. Hal ini tercermin dengan adanya fasilitas e-mail dan mailing-list.

Sekitar tahun ’70-an, muncul berbagai jaringan lain di luar ARPANET. Jaringan-jaringan ini mulai menggunakan protokol TCP/IP untuk hubungan ke ARPANET. Sedangkan di ARPANET sendiri NCP (Network Control Protokol) masih merupakan protokol umum yang digunakan pada masa itu. Protokol TCP/IP baru diwajibkan penggunaannya pada tahun 1982.

Pada tahun 1983, divisi militer ARPANET memisahkan diri menjadi MiNet, meski tetap terhubung dengan ARPANET lewat protokol TCP/IP. Tahun 1984, National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat membuat jaringan backbond ‘tulang punggung’ NSFNet yang menghubungkan pusat-pusat penelitian yang bernaung di bawah lembaga tersebut (NSF), dan dengan demikian mengambil alih ARPANET. Jaringan ARPANET akhirnya dihentikan pada tahun 1989, disusul oleh NSFNet pada tahun 1995. Langkah tersebut mengakhiri sistem sentralisasi pengelolaan Internet. Tapi, jaringan internet sendiri terus berkembang pesat ke seluruh dunia.

Sementara itu, untuk node-node yang berada di luar AS, digunakan kode negara. Contohnya, kode negara untuk Indonesia adalah “id” (Contoh:www.baba.co.id), Jepang dengan kode “jp”, Singapore “sg”, dan sebagainya.

Kini layanan Internet sudah berkembang pesat dari layanan WWW untuk membuat Website, EMAIL untuk berkiriman surat elektronik, MAILING LIST untuk ajang berdiskusi, USENET untuk membuat papan pengumuman, FTP untuk mengambil dan mengirim file komputer, IRC untuk percakapan dan sebagainya.

Internet dapat dibilang tanpa hirarki sehingga kemungkinan ekspansi sangat mudah. Oleh karena itulah internet sangat cepat populer. Biayanya juga sangat murah hanya jasa koneksi dan telpon saja. Selain itu banyaknya informasi yang akurat, aktual yang tersedia di Internet telah banyak menarik orang banyak untuk memakai internet. Sampai sekarang hampir semua orang kebanyakan telah menggunakan jasa internet yang dapat dibilang sebagai “candu” bagi semua orang.

Sebelum laptop secara teknik diperkenalkan, ide tentang komputer yang mudah dipindahkan telah dikemukakan oleh Alan Kay. Hal ini terlihat pada konsep Dynabook yang dikembangkan oleh Xerox PARC (Palo Alto Research Centre) pada awal tahun 1970-an. Konsep ini merupakan pengembangan dari prototype Alto yang juga dilakukan oleh Xerox PARC.

Komputer portable pertama yang dipasarkan secara komersial adalah Osborne 1, yang dikembangkan pada tahun 1981. komputer ini merupakan komputer pertama yang dapat dibawa kemana saja walaupun saat menggunakannya kita harus menghubungkannya dengan listrik rumah. Dengan layar CRT yang tipis berukuran 5” dan berat 23,5 pound (12 kg), komputer ini menggunakan CP/M Operating System dan dilengkapi dengan CPU 4 MHz Z80, memory utama 65 kilobyte, dan floppy disk drive.

Compaq
Pada 1983 Compaq mengeluarkan produk pertamanya yang juga cukup sukses, yaitu Compaq Portable. Produk ini merupakan komputer kloning IBM, karena pada saat itu IBM merupakan program standar untuk semua komputer. Komputer ini lebih mudah dibawa jika dibandingkan dengan Osborne 1 karena lebih ringan. Sistim operasi yang digunakan sama dengan Osborne 1, yaitu CP/M OS. Selain itu komputer ini juga menjalankan program Ms-DOS.

Epson
Komputer lain yang juga dikeluarkan pada tahun ini adalah Epson HX-20. Produk ini sebenarnya mulai dikembangkan pada tahun 1981, namun peluncurannya baru dilaksanakan pada tahun 1983. Komputer yang masuk dalam kategori handheld computer ini menggunakan keyboard penuh dengan 68 kunci, baterai nickel cadmium (NiCD) yang dapat diisi ulang, layar LCD dot-matrix dengan resolusi 120 x 32 pixel. Layar ini mampu menampilkan 4 baris kalimat dengan masing-masing baris berisi 20 karakter. Selain itu juga terdapat Ms-BASIC dan RAM sebesar 16 kibibyte yang dapat diperbesar menjadi 32 kibibyte.

Keberadaan laptop yang dapat diperdebatkan dimulai dengan peluncuran GRID Compas 1101 pada bulan April 1982. Komputer ini di disain oleh Bill Moggridge dari British Industrial pada tahun 1979. Bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah campuran magnesium dengan mengambil model kulit kerang (Clamshell). Dengan model ini komputer dapat ditutup dengan posisi layar berada di atas dan berhadapan dengan keyboard.

Laptop
Laptop ini menggunakan prosesor Intel 8086, layar electroluminescent (CGA) dengan resolusi 320 x 200 pixel, dan bubble memory sebesar 384 kilobyte. Selain itu juga menggunakan modem dengan kecepatan 1200 bit per detik. Hardrive dan floppy disk dihubungkan dengan menggunakan 488 I/O (dikenal dengan istilah GPIB = General Purpose Instrumental Bus). Sistem operasi yang digunakan adalah GRID-OS.

Komputer yang dikeluarkan oleh GRID System Corp. ini, selama tahun 1980-an digunakan oleh NASA dan tentara AS. Pada tahun 1988 GRIDD System Corp. diambil alih oleh Tandy Corporation (RadioShack).

Pada tahun 1983 dikeluarkan komputer baru yang baru terjual sekitar tahun 1984, yaitu Sharp PC-500 dan Gavilan SC. Gavilan adalah komputer portabel pertama yang menggunakan nama ‘laptop’. Kedua komputer ini menggunakan model yang sama dengan GRID Compass, yaitu model kulit kerang. Selain itu keduanya juga menggunakan layar LCD dan dapat dihubungkan dengan printer optional.

Terlaris
Pada tahun 1983 juga diluncurkan sebuah komputer yang mampu melakukan penjualan terbanyak untuk pertama kalinya sepanjang sejarah laptop, yaitu Kyocera Kyotronic 85. Laptop ini dengan cepat dilisensi oleh Tandy Corp., Olivetti, dan NEC. Mereka melihat komputer ini mempunyai potensi yang besar untuk sukses seperti halnya TRS-80 Model 100 (atau Tandy 100), Olivetti M-10, NEC PC-8201.

Mesin ini dioperasikan dengan menggunakan baterai AA standar. Tandy melengkapinya dengan program BASIC, teks editor, dan program terminal, yang disediakan oleh Microsoft dan ditulis langsung oleh Bill Gates. Selain itu diaplikasikan juga layar LCD tiltable dengan 8 x 40 karakter dan internal modem.

Dilihat dari segi kemudahan dalam membawanya, daya tahan baterai dan pemakaian yang lama, serta harganya yang murah, komputer ini menjadi favorit para wartawan. Berat laptop ini tidak lebih dari 2 kg, dengan dimensi 30 x 21.5 x 4.5 cm (12” x 8.5” x 1.75”).Selain itu laptop ini menggunakan RAM sebesar 8 KiB yang bisa dinaikkan menjadi 24 KiB, dan prosesor 3 MHz.

IBM
Pada tanggal 3 April 1986 IBM meluncurkan laptopnya yang pertama dengan tujuan komersial, yaitu IBM PC Convertible. Laptop ini dilengkapi dengan 3.5” floppy disk drive yang merupakan perangkat standar. Prosesor yang digunakan adalah Intel 80c88, yang merupakan versi CMOS dari Intel 8088, yang beroperasi pada 4.77 MHz. Di dalamnya juga terdapat RAM sebesar 256 KiB yang dapat diperbesar menjadi 512 KiB. Dengan layar LCD dan berat 13 pound, komputer ini dilengkapi dengan pegangan yang memudahkannya untuk dibawa. Laptop ini menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya.

Paa tahun 1987 Toshiba meluncurkan dua buah produk sekaligus, yaitu T1000 dan T1200. Walaupun terbatas hanya menggunakan DOS dan sistem operasinya tersimpan pada ROM, dua model dari Toshiba ini mempunyai bentuk yang sangat kecil dan ringan sehingga muat untuk dibawa dalam tas punggung. Selain itu juga menggunakan baterai lead-acid.

Pada tahun 1987 Angkatan Udara AS menawarkan kontrak untuk membuat laptop dalam jumlah yang besar, mencapai 200.000 unit. Persaingan untuk memperebutkan kontrak ini terjadi diantara industri laptop yang besar, seperti IBM, Toshiba, Compaq, NEC, dan Zenith Data System (ZDS).

ZDS yang sebelumnya telah memenangkan perjanjian dengan IRS dengan Z-171 nya, akhirnya berhasil memenangkan kontrak tersebut dengan produknya, SupersPort. SupersPort ini dilengkapi dengan prosesor Intel 8086, dual floppy disk drive, backlit, layar LCD STN biru dan putih, dan baterai NiCD. Untuk selanjutnya prosesor yang digunakan adalah Intel 80286 dengan 20 MB hardisk. Hal ini membuat ZDS menjadi pemasok laptop terbesar selama kurun waktu 1987 – 1988.

Untuk memenuhi kontrak ini, ZDS melakukan kerjasama dengan Tottori Sanyo untuk menyediakannya. Ini adalah kerja sama untuk pertama kalinya antara sebuah merek terkenal dengan OEM (Original Equipment Manufacture) dari Asia. Selanjutnya banyak produsen komputer terkenal yang melakukan kerja sama dengan OEM dari Asia, seperti Compaq dan Citizen. Hal ini juga berakibat makin berkembangnya OEM di Asia, seperti Chicon, Acer, Quanta, Compal, Twinhead, Sanyo, Tottori Sanyo, Citizen, and Casio.

Pada tahun 1988 diluncurkan Cambridge Z88 oleh Cambridge Computer. Komputer ini didisain oleh Sir Clive Sinclair, dengan bentuk sebesar kertas A4. Komputer ini menggunakan tenaga dari baterai standar dan dilengkapi dengan basic spreadsheet, word processor, serta program untuk komunikasi. Laptop ini adalah cikal bakal pembuatan PDA.

NEC dan Apple Computer
Pada tahun 1989 dua perusahaan berbeda, NEC dan Apple Computer, meluncurkan laptopnya masing-masing, yaitu NEC Ultralit dan Apple Machintosh Portable. Nec Ultralit diluncurkan pada pertengahan tahun 1989. Laptop ini kemungkinan merupakan notebook pertama yang diproduksi oleh NEC. Laptop ini mempunyai berat tidak kurang dari 2 kg. Pada komputer ini di dalamnya telah terdapat hard drive dan RAM sebesar 2 mebibyte.

Machintosh Portable yang diluncurkan oleh Apple Computer mempunyai layar active matrix yang jernih dan baterai yang dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Sayangnya dengan kondisi tersebut, penjualan Mac Portable tergolong jelek. Hal ini disebabkan bentuk dari Mac Portable yang kurang menarik.

Seri laptop keluaran Apple Computer, Apple Power Books, mulai diluncurkan pada tahun 1991. ini adalah standar laptop secara de facto yang terus bertahan hingga kini. Hal ini terlihat pada penempatan keyboard, tersedianya palm rest, dan trackball. Seri Power Books selanjutnya untuk pertama kalinya menggunakan layar dengan 256 warna (Power Books 165c keluaran tahun 1993), touchpad, dan perekam suara 16-bit. Selain itu juga terdapat Ethernet Network Adapter (seri Power Books 500 keluaran tahun 1994).

Musim semi tahun 1995 merupakan titik balik yang signifikan dalam sejarah komputer notebook. Pada bulan Agustus 1995, Miocrosoft memperkenalkan Windows 95. Ini adalah untuk pertama kalinya Microsoft memegang kendali penuh pada manajemen sistim operasi (operating system). Windows 95 sangat cocok untuk diaplikasikan pada prosesor Intel Pentium dan sesuai dengan ROM yang ada pada notebook.

Newer Posts Older Posts Home

Statistic

tomebuck's blog. Powered by Blogger.

Please look around this blog, make yourself as comfortable as possible, and DON'T FORGET TO GIVE A COMMENT :)